Catatan pertama di blog baru ini aku tulis dengan penuh kehormatan tentang seorang teman.
Namanya Jurjani, asli dari Lebak, Banten. Orangnya kecil, agak pendek, sama sekali tidak ganteng tapi merasa ganteng, banyak tingkah, plus banyak bicara *ini belum termasuk bicara bohongnya*. Aku kenal makhluk ini sejak 5 tahun yang lalu, awal ketemu karena dia tetangga asramaku di Jakarta.
Di facebook-nya, di bukunya, di blog-nya, dia selalu bangga menulis namanya dengan lengkap: Jurjani Z. Musthafa. Dan sampai saat ini saya tidak tahu apa arti huruf “Z” di tengah namanya. Jika memakai rumus seperti film “Petualangan Sherina”, ketika aktor utama Sherina Munaf mengenalkan namanya dengan menulis “Sherina M”, lalu di komentari oleh teman-temannya bahwa huruf “M” itu singkatan dari “Monyet”, maka huruf “Z” pada nama Jurjani ini akan saya artikan “Zebra”. Betul, nama lengkapnya adalah Jurjani Zebra Musthafa.
Di kota Trabzon-Turki, dia adalah satu-satunya makhluk Indonesia yang paling banyak bicara. Kemampuan cerewetnya inilah yang membuat saya tertarik untuk menjadikannya sebagai Jubir *Juru bicara! Bukan jurjani’s bibir* pribadi saya kalau lagi jalan berdua. Misalnya, kemarin ketika saya beli sepatu baru, Jurjanilah yang saya ajak. Sebagai jubir pribadi, dia yang harus menawar harga sepatu itu agar sedikit bergoyang. Jurjani memang berbakat untuk tawar-menawar harga, karena orang Turki yang berbadan besar-besar itu mengira kalau si Jurjani dengan badan mungilnya itu masih anak SMP. Selain itu, tampangnya memang tampang yang wajib dikasihani, jadi wajar saja pedagang model apapun jika Jurjani yang menghadapi, maka harga 70TL bisa jadi 30TL.
Hobi Jurjani adalah melihat, merasa, mengahayati dan lalu ia tulis. Sakinghobinya dengan menulis, sampai-sampai sambel teri, panci, beras dan mie rebus yang ia bawa dari rumah ia ceritakan dalam tulisan lalu dengan bangga dipublikasikan di Facebook, dan saya salah satu yang jadi langganan ‘tagged’ atas catatan-catatannya. Unutk membuatnya senang, saya tidak pernah lupa untuk memberi “like” pada catatan-catatannya itu walaupun saya males membacanya *haha sorry mas bro, ini bohong kok*. Bukti bahwa dia benar-benar hobi menulis adalah catatannya yang sudah beratus-ratus judul. Dalam sehari dia bisa 3-5jam khusus untuk menulis. Hebatkan temanku ini?! *siapa dulu kawannya… govar!*.
Namanya Jurjani, asli dari Lebak, Banten. Orangnya kecil, agak pendek, sama sekali tidak ganteng tapi merasa ganteng, banyak tingkah, plus banyak bicara *ini belum termasuk bicara bohongnya*. Aku kenal makhluk ini sejak 5 tahun yang lalu, awal ketemu karena dia tetangga asramaku di Jakarta.
Di facebook-nya, di bukunya, di blog-nya, dia selalu bangga menulis namanya dengan lengkap: Jurjani Z. Musthafa. Dan sampai saat ini saya tidak tahu apa arti huruf “Z” di tengah namanya. Jika memakai rumus seperti film “Petualangan Sherina”, ketika aktor utama Sherina Munaf mengenalkan namanya dengan menulis “Sherina M”, lalu di komentari oleh teman-temannya bahwa huruf “M” itu singkatan dari “Monyet”, maka huruf “Z” pada nama Jurjani ini akan saya artikan “Zebra”. Betul, nama lengkapnya adalah Jurjani Zebra Musthafa.
Di kota Trabzon-Turki, dia adalah satu-satunya makhluk Indonesia yang paling banyak bicara. Kemampuan cerewetnya inilah yang membuat saya tertarik untuk menjadikannya sebagai Jubir *Juru bicara! Bukan jurjani’s bibir* pribadi saya kalau lagi jalan berdua. Misalnya, kemarin ketika saya beli sepatu baru, Jurjanilah yang saya ajak. Sebagai jubir pribadi, dia yang harus menawar harga sepatu itu agar sedikit bergoyang. Jurjani memang berbakat untuk tawar-menawar harga, karena orang Turki yang berbadan besar-besar itu mengira kalau si Jurjani dengan badan mungilnya itu masih anak SMP. Selain itu, tampangnya memang tampang yang wajib dikasihani, jadi wajar saja pedagang model apapun jika Jurjani yang menghadapi, maka harga 70TL bisa jadi 30TL.
Hobi Jurjani adalah melihat, merasa, mengahayati dan lalu ia tulis. Sakinghobinya dengan menulis, sampai-sampai sambel teri, panci, beras dan mie rebus yang ia bawa dari rumah ia ceritakan dalam tulisan lalu dengan bangga dipublikasikan di Facebook, dan saya salah satu yang jadi langganan ‘tagged’ atas catatan-catatannya. Unutk membuatnya senang, saya tidak pernah lupa untuk memberi “like” pada catatan-catatannya itu walaupun saya males membacanya *haha sorry mas bro, ini bohong kok*. Bukti bahwa dia benar-benar hobi menulis adalah catatannya yang sudah beratus-ratus judul. Dalam sehari dia bisa 3-5jam khusus untuk menulis. Hebatkan temanku ini?! *siapa dulu kawannya… govar!*.
Setiap bertemu dengan saya, dia tidak pernah lupa untuk menonjok, menendang dan melempar saya dengan bantal. Entah kenapa dia bertingkah seperti itu, untungnya saya adalah orang yang baik hati *dan rajin menabung tentunya*, jadi saya tidak pernah membalas tingkahnya itu.
Selain itu, Jurjani mempunyai ke-istiqamah-an unik tersendiri. Sakingistiqamahnya, nasehat seperti apapun akan diacuhkan. What’s that?!. Jurjani selalu dan selalu tidak lupa untuk memasukkan jari telunjuknya ke lubang hidung lalu mencari-cari sesuatu… *hahahaha….. jijay banget*. Di manapun dan kapanpun ia senantiasa mengupil, di jalan, di rumah, di kelas, di manapun pokoknya. Sudah sering saya ingatkan, tapi selalu masuk telinga kanan, berhenti di mulut untuk bilang ‘iya’, lalu keluar lewat telinga kiri. *cepek deh*.
Itu semua adalah cerita tentang Jurjani 3 minggu yang lalu!
Sekarang jurjani berubah. Apanya? Sedikit kok!. Misalnya soal wajah jeleknya itu. Memasuki musim dingin bersalju ini dia sering mengeluh soal wajahnya yang makin mengering. Sebenarnya wajahnya kalau dilihat tetep aja seperti itu, tapi dia jadi minder gitu…. Sedikit-sedikit mengelus pipi dan bibir sendiri perlahan-lahan *hahahaha…. Lebay ente juuur*.
Jurjani sekarang juga berubah, dia makin sering menulis, malah lebay banget hobi nulisnya kali ini. Ya, jurjani sudah 3 minggu punya Blackberry baru, dia jadi tidak pernah membuka laptopnya untuk menulis, tapi dia makin rajin menulis chatting-annya di BBM, YM dan Facebook via blackberry-nya itu tanpa lihat waktu dan tempat. Untuk menyadarkan ‘lupa diri’ nya ini, seringkali ketika dia khusyuk tertawa-tawa sendiri karena ber-chat ria, diem-diem saya foto dia. Sekarang saya punya banyak koleksi foto bagaimana pose-pose Jurjani saat ber-BB ria. Coba kawan-kawan pembaca bayangkan, Jurjani sedang ber-Chat ria dengan blackberrynya, sambil tertawa dan mengupil. *nggak banget deh*.
Tapi ada hal yang saya suka dengan jurjani ini. Jika ia mempunyai satu keinginan yang ia anggap itu benar, maka dia akan berusaha sekuat mungkin akan mendapatkannya. Ini sering ia buktikan!. Selain itu, jurjani adalah orang yang setia kawan dan loyal. Ini terbukti ketika dia janji mentraktir saya dia akan semangat menanyakan “kapan mau saya traktirnya?”. Dan ketika kami sudah makan di sebuah tempat, dia akan bekata “kamu yang bayar dulu ya!”. *gglleeggg*.
Ya, itulah catatan singkat teman saya ini, Jurjani Zebra Musthafa. Jurjani yang durjana. Jurjani yang Blackjani.
Selain itu, Jurjani mempunyai ke-istiqamah-an unik tersendiri. Sakingistiqamahnya, nasehat seperti apapun akan diacuhkan. What’s that?!. Jurjani selalu dan selalu tidak lupa untuk memasukkan jari telunjuknya ke lubang hidung lalu mencari-cari sesuatu… *hahahaha….. jijay banget*. Di manapun dan kapanpun ia senantiasa mengupil, di jalan, di rumah, di kelas, di manapun pokoknya. Sudah sering saya ingatkan, tapi selalu masuk telinga kanan, berhenti di mulut untuk bilang ‘iya’, lalu keluar lewat telinga kiri. *cepek deh*.
Itu semua adalah cerita tentang Jurjani 3 minggu yang lalu!
Sekarang jurjani berubah. Apanya? Sedikit kok!. Misalnya soal wajah jeleknya itu. Memasuki musim dingin bersalju ini dia sering mengeluh soal wajahnya yang makin mengering. Sebenarnya wajahnya kalau dilihat tetep aja seperti itu, tapi dia jadi minder gitu…. Sedikit-sedikit mengelus pipi dan bibir sendiri perlahan-lahan *hahahaha…. Lebay ente juuur*.
Jurjani sekarang juga berubah, dia makin sering menulis, malah lebay banget hobi nulisnya kali ini. Ya, jurjani sudah 3 minggu punya Blackberry baru, dia jadi tidak pernah membuka laptopnya untuk menulis, tapi dia makin rajin menulis chatting-annya di BBM, YM dan Facebook via blackberry-nya itu tanpa lihat waktu dan tempat. Untuk menyadarkan ‘lupa diri’ nya ini, seringkali ketika dia khusyuk tertawa-tawa sendiri karena ber-chat ria, diem-diem saya foto dia. Sekarang saya punya banyak koleksi foto bagaimana pose-pose Jurjani saat ber-BB ria. Coba kawan-kawan pembaca bayangkan, Jurjani sedang ber-Chat ria dengan blackberrynya, sambil tertawa dan mengupil. *nggak banget deh*.
Tapi ada hal yang saya suka dengan jurjani ini. Jika ia mempunyai satu keinginan yang ia anggap itu benar, maka dia akan berusaha sekuat mungkin akan mendapatkannya. Ini sering ia buktikan!. Selain itu, jurjani adalah orang yang setia kawan dan loyal. Ini terbukti ketika dia janji mentraktir saya dia akan semangat menanyakan “kapan mau saya traktirnya?”. Dan ketika kami sudah makan di sebuah tempat, dia akan bekata “kamu yang bayar dulu ya!”. *gglleeggg*.
Ya, itulah catatan singkat teman saya ini, Jurjani Zebra Musthafa. Jurjani yang durjana. Jurjani yang Blackjani.
0 blogger-facebook:
Post a Comment